Amalan Sunnah Nabi SAW Sebelum Tidur
ุฅَِّู ِูู ุฎَِْูู ูฑูุณَّู ََٰٰูุชِ َููฑْูุฃَุฑْุถِ َููฑุฎْุชَِِٰูู ูฑَِّْููู َููฑََّูููุงุฑِ َูุกَุงَٰูุชٍ ِّูุฃُِููู۟ ูฑْูุฃَْูุจَٰุจِ
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, sungguh terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”
Banyak orang berdoa sebelum tidur di malam hari. Doa-doa yang dibaca sebelum tidur menjadi topik yang banyak dicari oleh masyarakat. Apakah ada doa yang dibaca sebelum tidur? Apa doa-doa yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW sebelum tidur? Doa-doa apa saja yang bisa dibaca sebelum tidur?
Masyarakat meneliti hadits-hadits tentang doa-doa yang dibaca oleh Nabi Muhammad SAW sebelum tidur. Selain doa dan dzikir yang dibaca oleh Rasulullah pada pagi dan sore hari, terdapat juga doa dan dzikir yang dibaca saat beliau hendak tidur dan saat bangun dari tidur. Menyatakan pentingnya membaca doa saat memasuki tempat tidur, dalam hadits no. 820, Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang tidur tanpa mengingat Allah, maka ia melakukan suatu tindakan yang kurang sempurna.”
Berdasarkan hadis yang telah kita pelajari, kita bisa mengambil inspirasi dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Saat berada di tempat tidur, baik ketika duduk maupun berbaring, beliau mengucapkan dzikir “Subhanallah, Alhamdulillah, dan Allahu Akbar” sebanyak 33x.
Kemudian Rasulullah SAW selalu membaca doa-doa tertentu ketika akan tidur. Salah satu doa yang dibaca sebelum tidur adalah:
ุจِุงุณْู َِู ุงُّูููู َّ ุฃَุญَْูุง َูุจِุงุณْู َِู ุฃَู ُูุชُ
Bacaan latin doa sebelum tidur tersebut adalah:
“Bismika allohumma ahyaa wa bismika amuut.”
Arti doa sebelum tidur tersebut adalah:
“Dengan menyebut nama Allah yang menghidupkan dan mematikan.”
Dalil yang menunjukkan keutamaan berwudhu sebelum tidur dapat ditemukan dalam hadits-hadits Nabi Muhammad SAW. Dalam salah satu hadits riwayat al-Bukhari, Nabi bersabda:
“Apabila kamu ingin tidur, hendaklah kamu berwudhu sebagaimana kamu berwudhu untuk salat.” (HR. al-Bukhari, no. 247)
Hadits ini menunjukkan bahwa berwudhu sebelum tidur adalah amalan yang dianjurkan dan memiliki nilai ibadah tersendiri. Selain itu, berwudhu sebelum tidur juga dapat melindungi kita dari gangguan setan saat tidur, sebagaimana disebutkan dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Muslim:
“Barangsiapa berwudhu sebelum tidur, maka malaikat akan menjaganya dan setan tidak akan mendekatinya.” (HR. Muslim, no. 2714)
Beberapa dalil dari Al-Qur’an dan Hadits dapat dijadikan sebagai landasan untuk menguatkan argumen mengenai pentingnya menyapu tempat tidur sebagai amalan sunnah sebelum tidur. Berikut ini adalah beberapa dalil yang relevan:
Hadits Riwayat Abu Dawud Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Jika salah seorang di antara kalian ingin tidur, hendaklah ia menyapu tempat tidurnya dengan sarungnya, karena ia tidak mengetahui apa yang ada di atas tempat tidurnya sebelum ia datang.”
Hadits Riwayat Muslim Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Jika kalian ingin tidur, hendaklah kalian menyapu tempat tidur kalian dengan sarung kalian, karena kalian tidak mengetahui apa yang ada di atas tempat tidur kalian.”
Membaca doa sebelum tidur menjadi salah satu cara Nabi Muhammad SAW dalam mengingat Allah SWT dan menyatakan rasa syukur kepada-Nya. Amalan ini juga bertujuan untuk memohon perlindungan dari berbagai macam gangguan yang mungkin terjadi saat tidur. Dengan demikian, kualitas tidur kita akan lebih terjaga, dan kita akan merasa lebih tenang saat beristirahat.
Membaca doa sebelum tidur juga merupakan bentuk penghormatan kepada Allah SWT sebagai Sang Pencipta dan Pemberi hidup. Amalan ini mengajarkan kita untuk senantiasa berhubungan dengan Tuhan dalam segala aktivitas yang kita lakukan, baik di awal, maupun di akhir hari.
Berbagai dalil pendukung dapat ditemukan dalam Al-Qur’an dan Hadits yang menjelaskan pentingnya membaca doa sebelum tidur. Salah satu contohnya adalah Hadits dari Sahih Bukhari dan Sahih Muslim yang diriwayatkan oleh Al-Bara bin ‘Azib:
Dari Al-Bara bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika kamu hendak tidur, hendaklah kamu berwudhu seperti wudhu ketika hendak shalat. Kemudian, berbaringlah pada sisi kananmu, lalu ucapkan doa: ‘Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, dan dengan-Mu aku menghadap. Dengan rahmat-Mu, aku berlindung dari azab kubur dan azab neraka. Aku berlindung dari fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah Dajjal. Ya Allah, aku berlindung dari dosa dan beratnya hutang. Jangan Engkau tundukkan aku kepada manusia yang zalim.”
Surah Al-Mulk adalah surah ke-67 dalam Al-Quran yang terdiri dari 30 ayat. Surah ini memiliki beberapa keutamaan, salah satunya adalah sebagai pelindung dari siksa kubur. Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya untuk membaca surah ini sebelum tidur sebagai amalan yang membawa keberkahan.
Membaca surah Al-Mulk sebelum tidur memiliki banyak manfaat, baik secara rohani maupun psikologis. Salah satu manfaatnya adalah membantu kita untuk merenung tentang kebesaran Allah SWT dan kekuasaan-Nya dalam mengatur alam semesta. Hal ini akan membantu kita untuk lebih menghargai kehidupan dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh-Nya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Ada sebuah surah dalam Al-Quran yang terdiri dari tiga puluh ayat, yang akan memberikan syafaat kepada pembacanya hingga ia diampuni (dari dosa-dosanya); surah itu adalah Tabarakalladzi biyadihil mulk (Surah Al-Mulk).” (HR. At-Tirmidzi)
Dari Anas bin Malik RA, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Seandainya surah Tabarakalladzi biyadihil mulk (Surah Al-Mulk) adalah seorang laki-laki, niscaya ia akan menjadi pria yang saleh.” (HR. Ad-Darimi)
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang membaca surah Tabarakalladzi biyadihil mulk (Surah Al-Mulk) setiap malam, maka ia akan terhindar dari siksa kubur.” (HR. An-Nasa’i)
Surah Al-Kafirun merupakan salah satu surah dalam Al-Quran yang terdiri dari 6 ayat. Surah ini mengajak kita untuk menegaskan keimanan dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan serta godaan yang mungkin datang dari lingkungan sekitar. Membaca surah ini sebelum tidur dianggap sebagai salah satu cara untuk menjaga diri dari pengaruh negatif dan memperkuat iman kita. Nabi Muhammad SAW sendiri telah mencontohkan amalan ini sebagai bagian dari rutinitas sebelum tidur.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
“Jika kalian hendak tidur, hendaknya membaca Surah Al-Kafirun, karena sesungguhnya surah ini merupakan pemisah antara keimanan dan kekufuran.”
Hadits di atas merupakan salah satu dalil yang menjelaskan mengenai pentingnya membaca Surah Al-Kafirun sebelum tidur. Selain itu, ada beberapa dalil lain yang juga menegaskan keutamaan amalan ini. Berikut adalah beberapa dalil tersebut:
Dalam riwayat Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kalian meninggalkan membaca Surah Al-Kafirun ketika hendak tidur, karena membacanya setara dengan membebaskan diri dari syirik.”
Dalam riwayat Imam Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barangsiapa yang membaca Surah Al-Kafirun sebelum tidur, maka ia akan terjaga dari godaan setan dan gangguan jin.”
Berbaring pada sisi kanan merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW sebelum tidur. Amalan ini memiliki sejumlah manfaat, baik secara fisik maupun spiritual. Dari sisi fisik, berbaring pada sisi kanan membantu meningkatkan kualitas tidur, mengurangi risiko gangguan tidur, serta membantu proses pencernaan. Secara spiritual, amalan ini merupakan bentuk mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, yang tentunya menjadi contoh terbaik bagi kita semua.
Kita dapat merujuk pada beberapa hadits yang menyebutkan anjuran ini. Berikut ini adalah beberapa dalil yang dapat dijadikan sebagai referensi:
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Jika kamu ingin tidur, berbaringlah pada sisi kananmu, kemudian bacalah doa: ‘Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, dan dengan rahmat-Mu aku berlindung. Aku rindu kepada pahala-Mu, dan aku takut kepada siksa-Mu. Tidak ada yang dapat menolak apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang dapat memberikan apa yang Engkau tolak.’”
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW menyampaikan:
“Apabila kamu berbaring di tempat tidurmu, maka berwudhulah sebagaimana kamu berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah pada sisi kananmu, lalu ucapkanlah: ‘Ya Allah, sesungguhnya aku berserah diri kepada-Mu, dan kepada-Mu aku menghadap. Dengan-Mu aku memegang ikatan, kepada-Mu aku menyerahkan urusan, dan dengan-Mu aku bertawakal. Engkau adalah tempat bergantungku dan Engkau adalah Tuhan yang memiliki kekuasaan yang agung.'”
Membaca tasbih, tahmid, dan tahlil merupakan amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum kita tidur. Tasbih adalah mengucapkan “Subhanallah” yang berarti “Maha Suci Allah”, Tahmid adalah mengucapkan “Alhamdulillah” yang berarti “Segala puji bagi Allah”, dan Tahlil adalah mengucapkan “Laa ilaaha illallaah” yang berarti “Tiada Tuhan selain Allah”. Ketiga amalan ini menjadi tanda penghormatan, rasa syukur, dan keyakinan kita kepada Allah SWT.
Dalam menjalankan amalan ini, kita diajak untuk merefleksikan kebesaran Allah dan mengingat segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita. Selain itu, membaca tasbih, tahmid, dan tahlil juga merupakan bentuk pengakuan kita terhadap ke-Esaan Allah dan kekuasaan-Nya dalam mengatur segala urusan di dunia ini.
Berbagai dalil pendukung dapat ditemukan dalam hadits-hadits yang sahih untuk menguatkan argumen mengenai keutamaan membaca tasbih, tahmid, dan tahlil sebelum tidur. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang membaca tasbih sebanyak 33 kali, tahmid sebanyak 33 kali, dan tahlil sebanyak 34 kali setelah selesai shalat, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.”
Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya membaca tasbih, tahmid, dan tahlil sebagai amalan sunnah sebelum tidur. Selain itu, amalan ini juga memiliki manfaat lain, seperti menjaga kita dari gangguan syaitan, menenangkan pikiran, serta mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Apa Keutamaan Mengucapkan 33 Subhanallah, 33 Alhamdulillah, dan 33 Allahu Akbar?
Menurut riwayat dari Ali radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda kepada beliau dan Fatimah radhiyallahu anha: “Ketika kalian memasuki tempat tidur kalian atau saat kalian beristirahat ucapkanlah Allahu Akbar sebanyak tiga puluh tiga kali, Subhanallah tiga puluh tiga kali, dan Alhamdulillah tiga puluh tiga kali.” (Bukhari, Farzul-humus 6, Fadha’il Ashab-an-Nabi 9, Nafakat 6, 7, Ad-Daawat 11; Muslim, Dzikr 80. Lihat juga Abu Dawud, Adab 100)
Dalam riwayat lain disebutkan, “Ucapkanlah Subhanallah sebanyak tiga puluh empat kali.” (Bukhari, Ad-Daawat 11)
Sementara dalam riwayat lain disampaikan, “Ucapkanlah Allahu Akbar sebanyak tiga puluh empat kali.” (Bukhari, Farzul-humus 6, Fadha’il Ashab-an-Nabi 9; Muslim, Dzikr 80)
Doa apa yang harus dibaca ketika terbangun di malam hari?
Ketika terbangun di malam hari, barangsiapa yang mengucapkan:
ูุง ุฅَูู ุฅَّูุง ุงُููู ูุญุฏَُู َูุง ุดุฑَِูู َُูู، َُูู ุงูู ُْูู، َُููู ุงูุญู ْุฏُ، َُููู ุนََูู ُِّูู ุดูุกٍ ูุฏูุฑٌ
Latinnya: “Laa Ilaaha Illallahu Wahdahu La Syarikalah Lahul Mulku Walahul Hamdu Wa Huwa Alaa Kulli Syaiin Qadir.”
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.“
Meskipun dosanya sebanyak buih di lautan, Allah akan mengampuni dosa-dosa tersebut.
Dan barangsiapa yang membaca doa berikut ini akan memperoleh segala keinginannya:
ูุง ุฅَูู ุฅِูุงَّ ุงُููู َูุญْุฏَُู ูุงَ ุดَุฑَูู َُูู، ุณُุจْุญَุงَู ุงَِّููู َูุงْูุญَู ْุฏُ َِِّููู َููุงَ ุฅََِูู ุฅِูุงَّ ุงَُّููู َูุงَُّููู ุฃَْูุจَุฑُ
Boleh dan tidak ada masalah dalam sholat mengingat Allah, berdoa dalam posisi berdiri, duduk, atau tidur. Dalam Al-Qur’an disebutkan, “Mereka sholat dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring di sisi mereka.” (Ali Imran, 3/191). Dari riwayat Bera bin Azib (r.a.), Nabi Muhammad SAW ketika berbaring di tempat tidur, beliau berbaring di sisi kanan dan berdoa seperti ini:
ุงَُّูููู َّ ุฃَุณَْูู ْุชُ َูุฌِْูู ุฅََِْููู ، َََّูููุถْุชُ ุฃَู ْุฑِู ุฅََِْููู ، َูุฃَْูุฌَุฃْุชُ ุธَْูุฑِู ุฅََِْููู ، ุฑَุบْุจَุฉً َูุฑَْูุจَุฉً ุฅََِْููู ، ูุงَ ู َْูุฌَุฃَ َููุงَ ู َْูุฌَุง ู َِْูู ุฅِูุงَّ ุฅََِْููู ، ุงَُّูููู َّ ุขู َْูุชُ ุจِِูุชَุงุจَِู ุงَّูุฐِู ุฃَْูุฒَْูุชَ ، َูุจَِูุจَِِّูู ุงَّูุฐِู ุฃَุฑْุณَْูุชَ
Artinya: “Ya Allah! Aku menyerahkan diriku kepada-Mu. Aku menghadapkan wajahku kepada-Mu. Aku menyerahkan urusanku kepada-Mu. Dengan penuh keinginan dan ketakutan kepadamu, aku bersandar kepada-Mu, mencari perlindungan kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan keselamatan darimu kecuali kepada-Mu. Ya Allah! Aku beriman kepada Kitab-Mu yang telah Engkau turunkan, dan kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.” (Bukhari, Wudhu, 75; Muslim, Zikir, 56-58)
Sahabat yang sama mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Ketika kamu akan tidur, ambillah wudhu seperti wudhu untuk shalat, lalu tidurlah di sisi kananmu dan bacalah doa ini, dan biarkan kalimat-kalimat doa ini menjadi kata-kata terakhir sebelum kamu tidur.” (Bukhari, Wudhu, 75; Muslim, Zikir, 56)